literature

Love and Peace

Deviation Actions

AitoYuuki's avatar
By
Published:
273 Views

Literature Text

"Dia adalah iblis yang bersemayam dalam tubuh manusia."



Manusia hanya terpaku pada apa yang mereka lihat.
Manusia hanya terpaku pada apa yang mereka dengar.
Manusia hanya terpaku pada apa yang mereka rasakan.
Tidakkah manusia itu menyedihkan?

Aku mengulurkan tangan bagi mereka yang membutuhkan.
Sama seperti gadis itu mengulurkan tangannya padaku saat aku membutuhkan pertolongan.
Dengan menempatkan hal itu di dalam hatiku, maka tidak ada keraguan.
Tidak ada perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.

Biarlah semua bersinar dengan sama terangnya.
Tanpa ada sesuatu yang membeda-bedakan mereka.



Pada suatu hari, seorang manusia datang ke hadapanku.
Manusia yang sangat lemah.
Manusia yang begitu lemahnya dan membutuhkan pertolongan.

Dia mengatakan bahwa pemerintah telah bersikap tidak adil.
Seluruh hasil panen mereka di ambil dan di hargai secara semena-mena.
Bagi yang menentang maka akan di hukum seberat-beratnya.

Manusia itu datang untuk meminta keadilan.

Aku pun tersenyum.

Dan keesokan harinya, aku memutuskan untuk menghancurkan "pemerintah" itu.
Serta membakar habis seluruh desa beserta hasil panen yang ada.

Manusia itu datang kepadaku untuk meminta keadilan.
Maka aku akan memberikannya.

Di hadapan kematian semuanya adalah satu hal yang sama.
Biarlah abu kembali menjadi abu.
Biarlah debu kembali menjadi debu.

Mereka menginginkan keadilan.
Maka aku pun memberikannya.



Pada suatu hari, seorang manusia datang ke hadapanku.
Manusia yang sangat lemah.
Manusia yang begitu lemahnya dan membutuhkan pertolongan.

Dia mengatakan bahwa bahaya bajak laut sedang merajalela.
Kapal demi kapal di jarah dan di tenggelamkan.
Nyawa demi nyawa berguguran tanpa belas kasihan.

Manusia itu datang untuk meminta keadilan.

Aku pun tersenyum.

Aku datang bagi mereka yang telah kehilangan jiwanya.
Aku datang bagi mereka yang telah kehilangan semangatnya.
Bagi mereka yang jiwanya telah remuk dan rapuh.
Aku ada bagi mereka.

Manusia itu datang kepadaku untuk meminta keadilan.
Maka aku akan memberikannya.

Apa yang datang dari laut akan aku kembalikan ke laut.
Apa yang datang dari tanah akan aku kembalikan ke tanah.

Di hadapan kematian semuanya adalah satu hal yang sama.
Biarlah abu kembali menjadi abu.
Biarlah debu kembali menjadi debu.

Mereka menginginkan keadilan.
Maka aku pun memberikannya.



Pada suatu hari, seorang manusia datang ke hadapanku.
Manusia yang sangat lemah.
Manusia yang begitu lemahnya dan membutuhkan pertolongan.

Dia mengatakan bahwa ia telah diperlakukan secara tidak adil oleh orang-orang di sekitarnya.
Bahwa tidak seharusnya ia diperlakukan seperti itu oleh sesamanya.
Bahwa sebagai sesama manusia, mereka seharusnya saling menghargai satu sama lainnya.

Manusia itu datang untuk meminta keadilan.

Aku pun tersenyum.
Aku akan menolongnya.
Aku akan memberikan pertolongan kepada siapapun yang membutuhkannya.

Bagi orang itu untuk bisa hidup dengan tenang tanpa gangguan, maka ada yang harus dilakukan.
Aku membakar habis setiap orang yang mencemooh orang itu.
Menghabisi nyawa setiap orang yang selamat tanpa belas kasihan.

Biarlah yang masih hidup dan menyadari kesalahan mereka datang dan meminta maaf.
Dengan begitu perdamaian yang kekal akan tercipta.
Dan semua orang akan bisa hidup dengan sebagaimana mestinya.

Satu demi satu nyawa berguguran.
Satu demi satu perselisihan mulai bangkit.
Satu demi satu kesombongan mulai runtuh.
Satu demi satu kesabaran mulai hilang.

Sampai pada akhirnya yang tersisa hanyalah ketakutan.
Dan kerelaan serta keinginan untuk bertahan hidup.

Manusia itu datang kepadaku untuk meminta keadilan.
Maka aku akan memberikannya.

Di hadapan kematian semuanya adalah satu hal yang sama.
Biarlah abu kembali menjadi abu.
Biarlah debu kembali menjadi debu.

Mereka menginginkan keadilan.
Maka aku pun memberikannya.



Pada suatu masa yang telah berlalu, aku menatap diriku sendiri.

Aku menatap diriku sendiri yang bodoh.
Aku menatap diriku sendiri yang bergerak untuk kepentingan pribadi.
Penuh dengan kemunafikan.
Aku hanya mementingkan diriku sendiri.
Aku memusatkan semuanya kepada diriku sendiri.

Aku menyelamatkan banyak orang.
Aku bergerak atas nama "keadilan".
Tapi kemudian aku sadar, bahwa bukan hanya aku yang membutuhkan keadilan.
Ada orang-orang lain yang lebih membutuhkannya.
Ada orang-orang yang membutuhkannya lebih dari aku membutuhkan keadilan.

Mereka juga merasa lapar.
Mereka juga merasakan sakit.
Mereka juga terluka.
Mereka juga merasakan kesedihan.
Apapun yang aku rasakan, mereka juga merasakannya.

Kalau begitu, bukankah seharusnya setiap manusia hidup dengan cara yang sama?
Kalau begitu, bukankah seharusnya tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain?
Kalau begitu, bukankah aku memiliki kekuatan untuk menyatukan mereka?

Aku tersenyum.
Aku akan membentuk dunia di mana semua akan memiliki pandangan dan keinginan yang sama.

"Jika kalian merasa lapar, bukankah hal yang wajar jika kalian ingin makan?"

Kalian mengatakan bahwa di dunia ini hanya yang kuat yang akan bertahan.
Kalau begitu biarlah aku membantai yang kuat dan memberikan tempat bagi yang lemah.

Kalian mengatakan bahwa aku adalah seorang monster.
Kalau begitu bukankah kalian yang tidak memberikan tempat bagi orang lain juga monster?

Kalian adalah manusia yang membentuk peraturan untuk mengekang diri kalian sendiri.
Hukum Rimba di mana "Hanya yang kuat yang akan bertahan".
Biarlah kita semua menaati peraturan itu tanpa pengecualian apa pun.

Binatang ada untuk di buru dan di makan.
Tumbuhan ada untuk di panen dan di makan.
Bukankah hal itu sama bagi manusia yang saling memburu satu sama lain?

Satu-satunya hal yang aku inginkan…
Adalah dunia di mana semua memiliki pandangan dan keinginan yang sama.

Kalian semua bertindak atas dasar "perbedaan".
Bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lainnya.

Jika hal itu demikian…
Apakah merupakan hal buruk jika kalian diperlakukan sama dengan yang lebih superior dari kalian?

Terlebih lagi, kalian semua merasakan hal yang sama.
Kalian sama-sama merasakan senang.
Kalian sama-sama merasakan sedih.
Kalian sama-sama merasakan kebahagiaan.
Kalian sama-sama merasakan penderitaan.

Apakah merupakan hal yang benar…
Jika kalian mengatakan bahwa "Kebahagiaan hanya ada bagi mereka yang kuat"?

Aku tersenyum.
Bukankah manusia adalah makhluk yang sangat menarik?
Apa yang mereka katakan merupakan kontradiksi.
Dan hanya berfungsi untuk membenarkan salah satu pihak.

Aku sangat menyadari bahwa aku tidak memiliki kekuatan untuk berdebat dengan kalian.
Aku tidak memiliki cara untuk mengubah pola pikir kalian.
Aku tidak memiliki apa pun untuk bisa bernegosiasi dengan kalian.

Tetapi…
Jika kalian berpikir untuk menghalangiku untuk mencapai tujuan yang aku impikan…

"Aku bersumpah akan menghancurkan kalian dengan seluruh kekuatan yang aku miliki."
"Love & Peace"



Story by ~YuukiChibi
© 2012 - 2024 AitoYuuki
Comments1
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In
15DEATH's avatar
:iconmanlytearsplz: bagus yuubeh..... ini... gw suka....